Mengapa setiap angin yg berhembus itu terasa menyejukkan? Seolah-olah ingin memberikanku hawa segar untuk kuhirup setiap hari, tapi mengapa setiap aku ingin meraihnya angin seakan tak ingin ku sentuh? Bodohnya aku!! Angin tak memiliki wujud yg signifikan, tetapi angin tetap ada di sekitarku, membelai aku dengan kesejukkan hembusannya.
Tapi apakah setiap angin yg berhembus itu adalah angin yg sama setiap harinya? Atau apakah angin memiliki siklus untuk selalu berpindah-pindah?
Entahlah, yg aku tau, angin itu sejuk dan menenangkan...
Angin-angin terdahulu sudah ku anggap abstrak, tak memiliki fisik yg bisa kulihat dengan mata lahiriah ku. Kemana mereka sekarang? Apakah mereka masih berhembus atau mereka telah lelah seperti aku?
Aku lelah? Ya, sangat lelah...
Angin hanya sekejap datang pada kehidupan ini, lalu pergi, datang angin yg lain, lalu angin yg lain pergi, datang angin yg lain lagi, lalu angin yg lain lagi itu pasti pergi lagi. Begitulah keadaannya terus begitu sampai seterusnya.
Lelah ini bukan butuh sandaran untuk sekedar meregangkan otot-otot tubuh, lelah yg ini lain, lelah yg ini adalah lelah yg butuh penenang batin, lelah ini membuatku melupakan sang awan. Sang awan yg selalu berjalan dengan riang di atas sana.
Angin yg sekarang adalah angin yg dulu pernah ada, tapi tak pernah berhembus, kini mulai behembus lagi, tetap menenangkan dan penuh misteri.
Aku disini, tetap menatap sang awan, dan menunggu sang angin yg berhembus, dan yg tak akan pergi lagi...
kembali menata lagi...
12 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar