THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

2.4.11

sejenak berfikir, lalu sadar

lupakan urusan layout,
lupakan pengaturan font,
lupakan rancangan tulisan...

saat ini, aku cuma mau diam dan duduk disini...

untuk berfikir,
untuk sejenak berfikir,
untuk meluangkan waktu untuk berfikir...

bahwa ternyata, aku berada di posisi yang salah

dan setelah berfikir keras, tak perlu waktu yang lama...
aku tersadar, lebih dari dua kali tersadar,

bahwa, kepingan ini kembali tak bisa di ajak kompromi,
bahkan kepada dia yang notabene bukan menjadi hak ku

aku cemburu, sangat cemburu...

mengingatnya bersamaku, ku pikir itu adalah kebahagiaan...
ternyata bukan,
mengingat menghabiskan banyak waktu bersamanya,
ternyata hanya sebagai penopang untuk kami yang sama-sama sedang rapuh...

aku cukup tersenyum mengingat ini,
betapa aku kembali melakukan kebodohan tak terbantahkan itu lagi,
lagi lagi lagi dan lagi...
yaaa, bisa dibilang aku ini begitu idiot...
sampai melakukan banyak kesalahan hanya dengan sekali waktu,

duduk saja, diam saja, dan malah terlalu banyak berharap...

iya, aku memang berharap...
tapi sungguh tak bisa ku katakan dengan sungguh-sungguh inti dari pengejaranku sekarang
apa aku salah?

sepertinya tidak,
hanya saja, aku terlambat...

jangan katakan begitu keras,
bahwa aku ini memang bodoh,
cukup tersenyum saja, dan katakan padaku...
agar aku sejenak berfikir, kemudian tersadar..

banyak yang harus ku benahi,
dengan atau tanpa mu, aku harus bisa sendiri...

untuk beberapa bulan ini, lupakan mimpi membangun ikatan dalam waktu dekat...
cukup habiskan waktu untuk instrospeksi diri,
rasanyaa, itu sudah lebih dari cukup...

ingat atau tidaknya aku, bahwa aku adalah perempuan lemah,
pada dasarnya, manusia itu harus kuat...
karena dunia itu tempatnya tempaan, dan melalui ini,
aku tau, aku kembali di ingatkan...
bahwa ternyata aku selalu salah dalam hal ini...

aku tak bisa mengerti banyak,
yang aku tau sekarang, hanya cemburu yang begitu tinggi...
apa kamu tau? tidak pasti..
aku tak mau berkata apapun padamu,
karena bukan untuk kamu dengar,
kata-kata ku nanti, hanya sebagai selewat angin yang mudah terhempas...

jika dua hari, dua minggu, dua bulan, atau dua tahun nanti aku akan tetap sebodoh ini,
aku malah akan berfikir untuk membuang otak ku...

hmmm,
semoga setelah ini aku sedikit tenang...
:)))

11:45
*ternyata kalo lagi senewen tulisan gw agak kacau*

16.3.11

Tunggu aku...

Bukannya aku tak mau,
Bukan…
Hanya saja terlalu awal untuk menjalin sesuatu yang baru saja menyakitiku…
Aku bukannya tak menharapkanmu…
Bukan juga…
Hanya saja, terlalu rumit untukmu untuk menyelami perasaanku sekarang…

Bahwa saat ini, separuh hati ini masih jatuh…
Masih butuh tempat untuk menerima, bahwa kmarin, aku telah ditinggalkan begitu saja…
Bahwa kemarin, cinta itu hilang tanpa sisa…
Bahwa kemarin, harumnya mawar tak lagi sama…

Aku sedang mengobati luka ini sendiri,
Tak perlu galau, luka ini pasti akan sembuh,
Pasti akan kering,
Pasti akan hilang…

Untuk perlu kamu ketahui,
Rasa sakit ini, tidak akan kekal…
Tidak akan terasa lagi nanti…
Aku kini sedang berusaha, sedang berjuang…

Tak ingin aku sendiri begitu lama,
Sungguh tak akan pernah mau, karena berjalan sendiri itu rasanya hampa
Inginku secepatnya mengakhiri pedih tak terbantahkan kini,
Tapi , aku hanya butuh waktu,
Waktu yang tak akan lama, aku berjanji…
Untuk mempersiapkan diri, menyambut dirimu dengan penuh suka cita
Untuk mengosongkan sejenak pikiran tak berujung ini
Hanya beberapa waktu,

Selama aku membutuhkan waktu,
Kuharap jangan dulu berubah, tetap tunggu aku…

Karena aku ingin menyeimbangkan ini semua,
Sebisa ku bisa
Semampu ku mampu…

Tetap disana, untuk menungguku,

Dan apabila saat itu datang,
Jangan jemput aku, biar aku yang kesana…
Menjemput mimpimu, bahagiamu, cintamu…
Dan cinta kita…

13.3.11

hanya aku yang tau, hanya aku yang bisa...

dear...
perkenalan itu, selalu membuat aku terkejut
selalu membuat aku menahan nafas untuk tersenyum
selalu memaksaku untuk berfikir,
bahwa untuk mengenalmu yang entah dimana, itu sangat mudah...

perjalanannya adalah,
bagaimana kita sama-sama saling mengenal,
saat hidupmu belum ku kenal dengan baik,
dan hanya namamu, yang tersusun rapi di otakku

pertemuan itu,
terasa begitu hangat, begitu mendebarkan...
bukan karena ku tau bahwa dirimu itu nyata,
tp karena kamu hadir persis disaat-saat terberat dalam hidupku,


4 januari itu,
tertulis bahwa dirimu sudah menjadi bagian dari aku...
untuk selalu kutanam cinta, untuk selalu menjadi yang kusayang,
dan itu, selalu ku lakukan,
sampai akhirnya, cinta ini terasa begitu liar


hari-harinya,
kata cinta itu terasa menghangatkan aku sampai kedasar hati,
tanpa ku tau, bahwa semuanya sudah agak sulit untuk ku pahami
cinta ini begitu sulit untuk ku akhiri...

he's not number one, but he's only one...

dear, kamu tau?
disaat kurasa mencintaimu sepenuh hati,
kamu buang semuanya persis dihadapanku,
kamu rampas kebahagiaan itu, sampai aku tersungkur menahan perih...

perih ini,
hanya aku yang merasakan, hanya aku yang tau...

kamu tau apa yang bisa kulakukan?
hanya diam, terpuruk melihat semuanya pudar dan mati,
bisa apa aku? menahan mu untuk membuang semuanya?
punya kuasa apa aku terhadap itu semua?
aku ini bukan apa-apa...
bukan siapa-siapa...

tangisan itu,
sudah menjadi sahabat baikku kini,
saat kulihat keacuhanmu, saat kuingat betapa kamu yang sangat ku cintai,
meninggalkanku tanpa ampun

kamu tau dear?
malam-malam itu terasa begitu berat untuk kulewatkan tanpa menangis...
karena aku tau, aku kini lemah dengan separuh hatiku yang telah kamu buang dengan paksa

aku benci, sungguh tak bisa kulawan perasaan ini,
harusnya aku bisa menghapus ini semua dengan mudah dengan sekali coret
tp apadaya, aku tak mampu, tak akan bisa...
cinta ini semakin ku lawan, semakin mejadi,

dear...
dengarkan aku, sekali saja...

bukan banyak hal yang mau ku pinta darimu,
hanya satu, satu hal saja,

"cintai dia, sayangi dia, jaga dia"

perempuan lain dikehidupanmu itu, kelak akan membuatmu bahagia.
aku tau itu...
dengannya, pasti kamu temukan cinta yang pernah kurasakan padamu,
aku akan datang nanti, untuk melihat bagaimana keadaanmu...
tapi hanya untuk memastikan, bahwa aku sudah lega melihatmu mencintainya
dan aku mengharapkan agar diriku sudah akan bisa menemukan separuh hatiku lagi,
dengan dia yang mencintaiku, sepenuh dan setulus hatinya...

dan saat itu,
aku ingin sekali berkata
"dear, ternyata kita sudah menjadi teman baik. seperti harapanmu"


Tambun, 13 Maret 2011
18:03
@ my lovely room